Pembangunan berwawasan lingkungan sebenarnya sudah lama digembar-gemborkan tetapi kenyataannya berbeda. Pelestarian lingkungan, ibarat penyakit sudah menjalar dan sulit disembuhkan. Maka dari itu, diperlukan kesungguhan yang luar biasa untuk mencapai agar semua terlaksana, yaitu perlu memberikan pengetahuan kepada generasi muda yang nantinya akan menghadapi kenyataan. Mumpuni, gadis kecil ya…
Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah.(Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh). Semboyan itu memang nyata. Kerukunan memberikan kekuatan. Jika berselisih, bisa menyebabkan hidup susah. Apalagi warga Indonesia beraneka ragam sehingga harus hidup rukun supaya tidak mudah terpecah belah. Seperti apa wujud kerukunan? Dengan siapa kita harus rukun? Para pembaca bisa memahami hal tersebut di buku …
Elnath dan Brian menikmati liburan dengan bersepeda. Mereka bersepeda mengitari Dusun Ketingan. Ketika berhenti di tepi sawah, mereka melihat kuntul di tengah sawah. Burung kuntul itu beterbangan di kanan kiri pak tani yang sedang membajak sawah. Saat mereka akan pulang, mereka melihat kuntul yang berjalan pincang. Kuntul itu lalu dibawa pulang. Harapannya, kuntul itu akan diobati. Kira-kira, K…
Di penghujung liburan sekolah, Aan, Sinta, dan Malya pergi berlibur ke Pesisir Nguyahan, Gunungkidul. Aan langsung terpesona memandang pesisir tersebut. Pasirnya halus, airnya sangat jernih bagaikan kaca. Ketiga anak tersebut kemudian berjalan di sepanjang pesisir. Mereka berniat ingin mencari tempat yang teduh untuk membuat istana pasir. Akan tetapi ketika mereka melihat kepiting-kepiting keci…
Anung terbiasa membawa wadah untuk tempat jajanan. Ketika sedang jajan di warung Bude Mar, dia bertemu Danaka. Teman sekolahnya itu menertawakan dan mengolok-olok. Kata Danaka, membawa wadah itu sudah kuno. Anung malu, lalu berkata pada ibunya jika lain kali tidak mau membawa wadah. Apakah Anung sungguh tidak mau membawa wadah lagi?
Sekarang pukul berapa? Bayu berulang kali melihat jam. Bayu juga berulang kali bertanya kepada Bapak, kapan akan berangkat. Kelihatannya Bayu sudah tidak sabar. Bayu dan Bapak mau berangkat ke mana, ya? Ayo belajar jam dengan mengikuti perjalanan Bayu dan Bapak.
Terdapat delapan tema yang dikupas dalam buku ini, yakni kepemimpinan Sultan HB X, suksesi dan keraton, keistimewaan Yogyakarta dan pemerintahan Provinsi DIY, serta relasi keindonesiaan global dan pluralisme. Ada pula tema tradisi budaya dan lingkungan hidup, peran Sultan HB X dalam Reformasi 1998, ekonomi kreatif DIY, serta perempuan dan keadilan gender.
Antologi Cerkak Ing Birune Kenangan adalah kumpulan cerita pendek berbahasa Jawa dengan tema populer.
Tono dan Tini bermain bersama dengan gembira. Keduanya bermain balok. Balok Tini ditumpuk tinggi seperti menara. Balok Tono berbaris memanjang seperti kereta. Tini senang memandang menaranya. Namun, Tono kecewa, merasa kurang panjang keretanya. Tono lalu meminta balok milik Tini, tetapi tidak diberi. Kira-kira bagaimana perasaan Tono? Apa yang akan dilakukannya?
Suatu sore, Rumi dan teman-temannya bermain Jamuran. Ada yang minta jamur gagak dan jamur kursi. Namun, anak-anak bingung ketika Canting minta jamur kendhi borot (kendi bocor). Aduh, bagaimana ini?